Sidoarjo, SuaraGlobal.Net – SD Negeri Kletek, yang terletak di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan pendidikan pada tahun ajaran 2024/2025. Sekolah dasar yang dikelilingi oleh hiruk pikuk pabrik industri dan lalu lintas jalan raya nasional ini, membuktikan bahwa semangat membangun karakter dan kreativitas generasi penerus bangsa tetap menyala, bahkan di tengah tantangan lingkungan urban dan industrialisasi.
Melalui kegiatan besar bertajuk “Gebyar P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya”, SDN Kletek menggelar “Tasyakuran pelepasan siswa kelas 6” pada hari Sabtu (14/6/2025) yang dikemas secara meriah, edukatif, dan penuh makna. Kegiatan ini tidak hanya menjadi seremoni akhir tahun ajaran, tetapi juga wujud nyata dari implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
“Alhamdulillah dalam semangat kolaborasi, kegiatan ini berhasil menyatukan unsur sekolah, orang tua, masyarakat, serta berbagai pihak yang peduli pada dunia pendidikan dasar, khususnya di SDN Kletek ini,” ungkap Khristi Rosika Dewi, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SDN Kletek.
Tasyakuran Pelepasan Kelas 6 yang penuh haru dan bangga. Puncak acara adalah tasyakuran pelepasan siswa kelas 6, yang menjadi momen penuh haru dan kebanggaan. Acara ini dihadiri oleh seluruh guru, staf sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan.
Kepala sekolah SDN Kletek juga menyampaikan sambutan yang menggugah hati, menekankan pentingnya membekali siswa tidak hanya dengan pengetahuan akademik, tetapi juga karakter kuat dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dalam suasana khidmat namun hangat, para siswa kelas 6 tampil dengan percaya diri membawakan pidato perpisahan dan menyampaikan kesan-pesan mereka selama enam tahun menempuh pendidikan dasar. Banyak di antara orang tua yang menitikkan air mata, terharu menyaksikan transformasi anak-anak mereka menjadi pribadi yang lebih matang dan siap melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya. “Pada kesempatan ini pula pihak sekolah meyerahkan kembali tanggung jawab pendidikan putra-putri untuk menapak jenjang lebih tinggi kepada walimurid kelas 6,” ujar Muh. Sariyono, S.Pd selaku guru kelas 6 tahun 2024/2025.
Tarian Tradisional Merajut Warisan Budaya.
Momen istimewa ini juga dimeriahkan dengan beragam tarian tradisional yang ditampilkan oleh siswa dari berbagai jenjang kelas. Mulai dari penampilan grup banjari At Taqwa, Pembacaan ayat suci Al Qur’an, tari saman, tari tanduk majeng, tari wonderfull Indonesia, hingga tari kreasi baru siswa semua ditampilkan dengan penuh semangat dan koreografi yang matang, sesuai dengan konsep Bangunlah Jiwa dan raganya. Para siswa mengenakan busana daerah yang indah, memikat perhatian penonton dan membangkitkan rasa cinta tanah air melalui pelestarian budaya. Tarian-tarian ini bukan sekadar hiburan, tetapi merupakan bagian dari proyek pembelajaran yang dirancang dalam kerangka P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Melalui kegiatan ini, siswa belajar menghargai keberagaman, mengembangkan kreativitas, serta bekerja sama dalam tim. Para guru pembimbing dan pelatih tari juga turut andil besar dalam mempersiapkan pertunjukan ini dengan penuh dedikasi.
Pameran Karya Siswa sebagai Kreativitas Tanpa Batas. Salah satu sudut yang paling ramai dikunjungi adalah pameran hasil karya siswa, yang terdiri atas beragam produk mulai dari kerajinan tangan, lukisan, karya tulis, hingga miniatur lingkungan hasil daur ulang. Setiap kelas dari tingkat 1 hingga 6 diberi ruang untuk menampilkan karya terbaik mereka. Karya-karya ini menunjukkan betapa besar potensi yang dimiliki oleh siswa SDN Kletek, terutama dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, estetik, dan solutif. Tidak sedikit pengunjung yang kagum melihat karya-karya tersebut, bahkan ada yang tertarik untuk memesan atau membelinya sebagai bentuk apresiasi. Pameran ini juga menjadi ajang bagi guru dan orang tua untuk melihat langsung capaian pembelajaran siswa dari aspek non-akademik.
Bazar Makanan Sehat Kolaborasi Paguyuban Kelas. Sisi lain yang tidak kalah menarik adalah bazar makanan sehat yang dikelola oleh paguyuban kelas, yaitu kumpulan orang tua siswa yang aktif mendukung kegiatan sekolah. Dalam bazar ini, beragam makanan sehat seperti salad buah, soto, jus, puding, hingga jajanan tradisional disajikan dengan konsep menarik dan edukatif. Tujuan utama dari bazar ini adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan sehat sejak dini. Setiap stand bazar dilengkapi dengan informasi nilai gizi makanan dan manfaat kesehatannya. Kegiatan ini tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga menjadi media pembelajaran gizi dan kewirausahaan bagi siswa dan orang tua. Bazar ini juga memperkuat hubungan antara sekolah dan orang tua.
Kolaborasi yang terbangun mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian bersama terhadap tumbuh kembang anak. Banyak orang tua yang mengaku merasa lebih dekat dengan guru dan merasa lebih terlibat dalam proses pendidikan anak-anak mereka.
Antusiasme Masyarakat dan Stakeholder. Kegiatan Gebyar P5 SDN Kletek menjadi sorotan tidak hanya bagi warga sekitar, tetapi juga pihak-pihak eksternal seperti pemerintah Desa Kletek, tokoh masyarakat, serta dunia usaha di sekitar sekolah. Banyak dari mereka menyampaikan apresiasi atas inisiatif sekolah dalam menciptakan kegiatan yang bermakna dan berdampak positif bagi lingkungan. Hal ini membuka peluang besar bagi SDN Kletek untuk terus berkembang sebagai sekolah yang aktif menjalin kemitraan strategis.
Menjadi Inspirasi untuk Sekolah Lain. Kesuksesan kegiatan ini menjadikan SDN Kletek sebagai contoh inspiratif dalam menerapkan Kurikulum Merdeka secara kontekstual dan menyeluruh. Meski berada di lingkungan yang penuh tantangan, semangat para guru, siswa, dan orang tua mampu menciptakan ruang belajar yang menyenangkan, sehat, dan penuh nilai kehidupan. Lebih dari sekadar perayaan akhir tahun, Gebyar P5 SDN Kletek telah menjadi simbol kebangkitan pendidikan yang berakar pada budaya, memberdayakan komunitas, dan menyiapkan generasi muda untuk masa depan.
Kegiatan ini mengajarkan bahwa membangun jiwa dan raga pelajar Indonesia bisa dimulai dari sekolah dasar, melalui pengalaman belajar yang autentik, kolaboratif, dan menggembirakan. (AGN)