*Sampang* Suara Global.net:’ SDN Maduleng 2 Kecamatan Omben kabupaten Sampang kasian muridnya karena belajar bersama hewan ternak warga setempat Tidak hanya itu saja ada bau bau yang menyengat yang berasal dari kotoran hewan tersebut, Kadisdik kepala dinas pendidikan kabupaten Sampang Madura Jawa Timur,
Edi Subinto tidak mencari solution untuk SDN maduleng 2 ini hanya duduk di kursi empuknya saja namun tidak turun kebawah, untuk cek and ricek carut marutnya SDN Madulang 2, yang kini nyaris menjadi lahan ternak milik warga yang mengklaim lahan sekolah tersebut miliknya, yang di kutip di salah satu media, alangkah baiknya turun kebawah, cek kondisi lingkungan sekolah tersebut yang carut marut.
“Bukan hanya mencari win win solution dari ruangan kerjanya, tanpa turun ke bawah, ini bukan masalah lahan lagi, tapi lebih terhadap dampak yang dirasakan murid SDN Madulang 2,” ungkap Makmun yang sebagai kepala karang taruna di kecamatan Omben kabupaten Sampang Madura Jawa Timur.
Pria yang juga menyandang status tokoh pemuda ini mengungkapkan, dirinya sangat prihatin atas kondisi lingkungan pendidikan murid di SDN Madulang 2 tersebut, karena dalam problematika ini murid dan guru yang menjadi korban.
“Jika Kadisdik Sampang tidak turun ke lokasi, maka masyarakat khususnya para wali murid akan menganggapnya alergi terhadap konflik SDN Madulang 2 ini. Fokus ke permasalahan lahan boleh, tapi dampaknya juga harus dipikirkan ke murid murid SDN maduleng 2,” ujar Makmun.
Ia juga mengungkapkan, jika pihaknya turut prihatin dengan kondisi sekolah tersebut, mulai dari adanya kandang ayam, burung merpati, bahkan kambing dan sapi milik warga yang mengklaim lahanya milik dia, bebas berkeliaran di lingkungan sekolah.
“Maka dari itu, kami minta Kadisdik Sampang, untuk turun langsung ke SDN Madulang 2 kecamatan Omben kabupaten Sampang Madura Jawa Timur. Jangan hanya, menerima laporan dari jajarannya dan melihat langsung kondisi lingkungan sekolah SDN maduleng 2 ini biar tidak berlarut-larut pungkasnya,
Terpisah, sementara Kadisdik Sampang Edi Subinto dalam statementnya di salah satu media mengatakan, permasalahan lahan SDN Madulang 2 tersebut telah ditangani pihaknya.
“Di saat muncul permasalahan dibawah (SDN Madulang 2), kami langsung mengambil langkah dengan menemui beberapa pihak terkait, untuk mencari win win solution,” ucapnya, Kamis (25/05).
Selain itu menurutnya, permasalahan yang muncul di lembaga yang sudah digunakan atau di kuasai bertahun-tahun, maka pihaknya sampaikan agar mengikuti mekanisme melalui Pengadilan.
“Jika nanti perkaranya dimenangkan, maka kami akan lakukan pembebasan lahan atau ganti rugi, tanpa keterangan resmi dari Pengadilan, terkait kepemilikan tanah tersebut, tentunya kami tidak bisa melakukan langkah ganti rugi,” tuturnya.
Sehingga, kata Edi Subinto, permasalahan tersebut tidak akan mengganggu proses belajar mengajar, mengingat di sekolah SDN Madulang 2 siswanya juga lumayan banyak pungkasnya.
“Saat ini yang dipermasalahkan halaman sekolahnya. Kami tetap akan berusaha menyelesaikannya secara hukum, meskipun jika kita tarik ke belakang, Pemerintah dahulu melalui program Inpres tidak mungkin membangun ruang kelas tanpa adanya perjanjian ataupun oret-oretan,” (moc)
