TEGANG,,,! SCRAB PT. CJI Diperebutkan Tiga Desa, Saling Mengancam Demo.

Jombang,Suaraglobal.Net,- Camat Ploso Merespon permintaan dari dua Desa yakni Desa Pager Tanjung dan Desa ploso untuk Memfasilitasi terkait masalah CSR dari PT. CJI yang selama ini dikelola Desa Jati Gedong, agar CSR tersebut juga dapat dikelola oleh Desa Ploso Dan PagerTanjung.

 

Rapat koordinasi itu digelar di pendopo Kecamatan Ploso pada Kamis 19 Januari 2023 yang dihadiri oleh forkopimcam, PT CJI, dan perwakilan 3 desa yaitu Desa Jatigedong, Desa Ploso dan Desa Pagertanjung.

 

Rapat sedikit memanas ketika perwakilan dari ketua BPD Desa Jatigedong Nasibyanto atau yang akrab disapa Hendro ini mengatakan warga akan melakukan Demo jika pengelolaan scrap lepas dari Desa Jatigedong.

“Keputusan rapat lembaga dan warga desa Jatigedong kemaren memutuskan bahwa pengelolaan scrap harus tetap dikelola desa Jatigedong dan tidak boleh keluar, mohon maaf ini tidak mengacam tapi jika sampai (pengelolaan scrap) keluar, kami warga jatigedong siap demo,” Ucapnya

 

Pernyataan tersebut membuat Kepala Desa Ploso Nining Permatasari geram dan membalas peryataan dari perwakilan desa Jatigedong tersebut

“Kalau Jatigedong siap demo kami warga desa Ploso lebih siap lagi demo,” tegasnya

Baca Juga ;  Lansia Asal Surabaya Tewas Ditabrak Truk Box di SPBU Bambe, Driyorejo Gresik

 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Pagertanjung Bambang Pitono

“Kami Desa Pagertanjung juga menginginkan pengelolaan scrap karena ini merupakan aspirasi warga desa Pagertanjung,” ungkapnya

 

Rapat koordinasi kali ini diinisiasi dari permintaan dua desa yaitu Desa Ploso dan Desa Pagertanjung yang selama ini belum pernah mengelolah scrap, karena selama ini pengelolaan scrap hanya dilakukan oleh desa jatigedong saja, kepala Desa Ploso juga menyampaikan “Ini adalah hak kami karena berdirinya pabrik CJI juga di wilayah Desa Ploso, kenapa hanya Desa Jatigedong saja yang dapat, padahal dulu awal keluarnya scrap dari pabrik dan bisa dikelola Jatigedong itu ada tanda tangan tiga kepala desa,” jelasnya

 

Sementara Kapolsek Ploso Kompol Darmaji, menanggapi atas desa yang akan melakukan demo beliau mengakatan

“Saya tidak melarang dan juga tidak menyuruh demo, karena demo atau menyampaikan pendapat dimuka umum diatur oleh undang-undang kami dari polsek akan mengawal untuk menjaga kamtibmas, akan tetapi harapan kami bisa diselesaikan secara kekeluargaan, supaya situasi keamanan di wilayah kecamatan ploso tetap terjaga dan kondusif,” jelasnya

Baca Juga ;  Luapan Kali Lamong Di Gresik Rendam 11 Desa, Ketinggian Debit Air Hampir Satu Meter

 

Sedangkan pimpinan PT. CJI Benny Efendy mengatakan bahwa pengelolaan scrap itu adalah bagian dari CSR perusahaan, karena harganya dibawah harga pasar sehingga harapannya ada keuntungan untuk desa yang ditunjuk, serta keuntungannya bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh desa pengelola scrap tersebut

“Itu bagian dari CSR, kalau bisnis murni maka perusahaan akan buat tender dengan harga penawaran tertinggi, dan bukan penunjukan serta dengan harga dibawah pasar seperti yang telah dilakukan saat ini,” jelasnya

 

Diakhir rapat koordinasi Camat Ploso Tridoyo Purnomo, S.STP menyampaikan

“Ini seperti rapat dengar pendapat jadi sementara kita tampung dulu usulan dari tiga desa yang nantinya akan kita bahas lebih lanjut sehingga bisa mendapatkan hasil keputusan yang terbaik, nanti akan kita undang kembali,” ungkapnya

 

Saat ditanya awak media kapan akan diagendakan pertemuan kembali camat Ploso menjawab

“Saya akan cari dulu hari yang tepat supaya pertemuan berikutnya ada titik temu dan bisa membuat keputusan yang terbaik, nanti saya kabari lagi,” ucapnya

 

Ditempat terpisah salah satu tokoh masyarakat Desa Ploso yang juga ketua LSM LPHM PANDAWA Cucuk Wahyu Riyanto saat diwawancarai awak media Selasa 24-01-2023 menyampaikan “Biar adil dan untuk menjaga kondusifitas wilayah kecamatan Ploso sudah seharusnya pengelolaan scrap itu harus dikelola bergantian oleh tiga desa karena sama sama punya wilayah berdirinya pabrik PT CJI, Dan Desa Jatigedong harus legowo untuk dikelola bergiliran jangan serakah, apalagi selama ini pengelolaan scrap Jatigedong selalu bermasalah, seperti yang pernah saya laporkan ke polres Jombang pada 24 Mei 2021 terkait dugaan penyimpangan pengelolaan scrap oleh bumdes Jatigedong tahun 2020, dan saat ini masih dalam audit inspektorat Jombang,” jelasnya.

Baca Juga ;  Rumah sakit Mohammad Zayn kabupaten Sampang didatangi oleh masyarakat yang tergabung di dalam Sahabat Prabowo Indonesia dan MADAS

(Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *