Bone, Suara Global.Net- Seorang pengacara bernama Rudi S Gani (49) ditembak hingga tewas oleh orang tak dikenal (OTK) di Bone, Sulawesi Selatan. Rudi ditembak saat malam tahun baru dengan senapan angin.
Penembakan maut itu terjadi di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 21.50 Wita. Korban tewas setelah menderita luka pada bagian wajah.
Kasus penembakan yang menewaskan seorang pengacara senior di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada malam perayaan pergantian tahun masih dalam tahap penyelidikan kepolisian.
Pengacara Rudi S Gani (49) tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat merayakan malam tahun baru di rumah mertuanya di Desa Pattukulimpoe, dalam hasil pemeriksaan sementara polisi, terungkap sejumlah fakta mengenai kasus penembakan pengacara Rudi S Gani.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru bersarang di tulang leher korban. Hasilnya adalah peluru tersebut bukan berasal dari jenis senjata api.
“Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api,” ungkap Kombes Pol Didik Supranoto ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025)
Polisi memeriksa 11 orang terkait kasus penembakan pengacara, Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Rudi ditembak saat makan malam bersama keluarganya jelang tahun baru.”Kita sudah memeriksa 11 orang saksi dan membentuk gabungan yang dibackup dari tim Polda,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, Jumat (3/1).
Berdasarkan keterangan saksi inisial M bahwa korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat, namun korban meninggal pada saat perjalanan.
Hal ini mengundang reaksi dan solidaritas Rekan Sejawat Perhimpunan Advokat Indonesia, Peradi Bone Sebanyak 34 advokat Bone, Sulawesi Selatan menggeruduk kantor Polres Bone, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kamis (2/1/2025), Mereka meminta Polres Bone mengusut tuntas kasus penembakan menewaskan pengacara Rudi S Gani.
Dari pantauan di lokasi, mereka berbondong-bondong mendatangi ruang Vicon Polres Bone sambil mengenakan pita merah di lengan kanannya.
Hal ini dilakukan sebagai aksi belasungkawa atas tewasnya Rudi S Gani, salah satu pengacara di Kabupaten Bon tertembak pada malam pergantian tahun di Kecamatan Lappariaja.
“Kami meminta kepada Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini. Tangkap pelaku penembakan,” ujar salah seorang perwakilan advokat, Jisman. Ia mengaku pihaknya akan terus mengawal kasus penembakan menewaskan pengacara Rudi S Gani.
Sedangkan di Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia ( DPN PERADI ) Pimpinan Prof. Otto Hasibuan mengutuk kasus penembakan yang menimpa Rudi S Gani, seorang advokat di kediamannya, selain mengutuk keras, DPN Peradi juga meminta kepada aparat kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku penembakan, “Kejadian tersebut begitu mengagetkan sekali, selain terjadi di malam pergantian tahun, juga dilakukan ketika makan malam bersama istri dan anak-anaknya, ini benar-benar tindakan biadab dan tidak bisa di toleransi,” Kata Ketua Harian DPN Peradi R. Dwiyanto Prihartono, dalam keterangan persnya, yang diterima Suara Global. Net, di Jakarta, Kamis (2/1/2025). (Mad)