Mojokerto, SuaraGlobal.Net – Insiden tragis yang merenggut nyawa tiga siswa SMPN 7 Mojokerto saat kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunung Kidul telah mengundang keprihatinan mendalam.
Sebagai bentuk antisipasi dan evaluasi, Penjabat (PJ.) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, telah mengeluarkan kebijakan untuk menangguhkan sementara seluruh kegiatan outing atau wisata keluar kota yang melibatkan siswa dari sekolah-sekolah di Kota Mojokerto.
Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu bagi pihak sekolah, pemerintah, dan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan keselamatan selama pelaksanaan kegiatan outing class.
“Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Untuk mencegah kejadian serupa, Pemkot Mojokerto akan mengevaluasi kegiatan outing class di seluruh sekolah,” ujar Moh. Ali Kuncoro dalam konferensi pers di kantor Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.
Moh. Ali Kuncoro juga menegaskan, nantinya kegiatan outing class yang diizinkan hanya yang bersifat edukatif, seperti kunjungan ke museum maupun ke perpustakaan.
Sebelumnya telah diinformasikan, Duka mendalam menyelimuti keluarga besar SMPN 7 Mojokerto. Belasan siswa yang tengah melakukan kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunung Kidul, harus berurusan dengan maut saat terseret ombak.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa pagi, (28/1/2025), saat para siswa bermain air di area palung yang dikenal berbahaya. Tiga siswa dinyatakan meninggal dunia 1 siswa hilang dalam pencarian.
Dari informasi yang dihimpun, ada 13 siswa yang terseret ombak saat bermain di Pantai Drini, 9 di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.(Ges)