Foto: Warga setempat memasang tongkat kayu sebagai penanda di titik jalan rusak di ruas jalan Banjarsari-Prambangan Gresik.
Gresik, SuaraGlobal.Net – Ruas jalan penghubung Kecamatan Cerme dengan Kebomas, kembali rusak. Tepatnya di ruas jalan Banjarsari-Prambangan.
Bahkan, bukan sekali dua kali ruas jalan Banjarsari-Prambangan ini mengalami kerusakan. Tapi, hingga kini belum juga ada solusi. Warga setempat pun juga mengeluh. Masih banyak ditemukan truk-truk besar yang tetap melintas.
“Iya mas, sudah lama rusak. Mobil boks atau truk juga masih sering lewat sini,” keluh Azis (26) warga Banjarsari, Selasa (8/4/2025).
Keluhan warga ini akhirnya sampai ke telinga kalangan legislatif. Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, pun angkat suara.
“Sudah sejak lama jalan ini menjadi atensi kami,” kata Cak Hamdi, sapaannya. Ia menilai kerusakan ini bukan hanya soal karena segi teknis saja. Tapi, juga lemahnya perencanaan dan pengawasan. Bahkan, Hamdi menyebut struktur tanah di sekitar jalan ikut berperan.
Selain itu, kondisi di sepanjang jalan yang dikelilingi tambak, juga memicu Tembok Penahan Tanah (TPT) rentan longsor. Tak hanya itu, ia juga menyoroti mutu pekerjaan yang dinilai masih kurang dari kata ideal. Pemadatan jalan pun belum maksimal.
“Perencanaan pembangunannya saya lihat kurang maksimal, terutama dalam memperhitungkan beban jalan,” tambahnya.
DPRD Gresik mendorong agar pembangunan infrastruktur tidak hanya dikerjakan, tapi juga direncanakan dan diawasi dengan benar. Sebab itu, Hamdi menyarankan Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) segera bertindak. Salah satunya dengan memasang portal pembatas tonase kendaraan.
“Saran kami kepada teman-teman PUTR, lebih baik jalan tersebut segera diportal agar kendaraan yang lewat sesuai dengan tonase,” tandasnya.(Ges)