Pangkoarmada RI bantah 3 Anggota TNI AL bekingi penadah penggelapan Rental Mobil di dalam kasus penembakan bos Rental Mobil

Jakarta – Suara Global.Net, Komando Armada TNI (AL) mengakui Anggotanya yang melakukan Penembakan terhadap Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang pada Kamis (2/1/2025) hal itu di sampaikan Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut (AL), Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.

Selanjutnya Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata membantah isu anggotanya yang menembak bos rental membekingi penggelapan mobil.

Laksamana TNI Denih Hendrata saat melakukan Konperensi Pers bersama Kapolda Banten Senin (06/1/2025)

Saat diperiksa, oknum TNI AL itu mengaku tak mengetahui jika mobil yang dibelinya adalah hasil penggelapan.

“Sementara ini, kita melihatnya murni sebagai pembeli karena ingin memiliki sebagai kendaraan untuk pribadi,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari tayangan YouTube, Senin (6/1/2025).

“Menurut pengakuan dari salah satu anggota, beli dengan harga Rp40 juta dan itu kan mobil tanpa surat dan itu ada perjanjian,” ungkapnya.

Mulanya, pembelian dilakukan secara online seharga Rp135 juta.

“Sebetulnya harga itu juga belum selesai, tadi kan bukti transfer DP Rp40 juta, dan itu pembelian itu awalnya dari online seharga Rp135 juta,” terangnya.

Namun, saat transaksi, ternyata mobil itu tidak disertai dengan surat-surat kendaraan.

Baca Juga ;  Anggota Ormas dan Akun Media Sosial terkait Video Viral Penggerebekan di Ruang Kerja Camat, Resmi di Laporkan oleh Camat Asemrowo

Ketiga tersangka yakni Sertu AA, Sertu RA, dan KLK BA. Danpuspomal Laskda TNI Samista mengatakan, ketiganya telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal.

Ketigasnya juga akan menjalani proses penahanan sementara selama 20 hari ke depan, sejak Sabtu (4/1/2025).

“Yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka).”

“Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu,” ungkapnya.

Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan, dua oknum berasal dari satuan khusus pasukan elite TNI AL yakni Kopaska Armada I.

Kopaska adalah Komandan Pasukan Katak, unit khusus elite milik TNI AL.

Sementara satu orang tentara lainnya berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

“Dari satu itu adalah KRI Bontang,” ucap Denih.

Adapun senjata yang digunakan oknum TNI AL untuk menembak bos rental, Ilyas Abdurrahman (49), berstatus resmi.

Denih menjelaskan, senjata tersebut adalah senjata inventaris yang melekat pada Sertu AA.

Selain itu Pangkoarmada Laksamana TNI Denih Hendrata menceritakan bahwa Anggota nya saat itu mengaku merasa di keroyok dan sebuah bentuk pembelaan diri karena sedang dikerumuni beberapa orang, saat IA yang diketahui korban merangkul AA dan ditengah kerumunan, Seorang Ajudan berpangkat KLK berinisial B Yang diduga salah menanggapi dan mengira AA sedang dikeroyok, lalu B menabrakan mobil di arah kerumunan dan menembakkan Pistol tersebut mengenai IA Bos Rental Mobil tersebut.

Baca Juga ;  Peltu Sunardi Babinsa Munggugianti Bersama Saka Wira Kartika Koramil 0817/10 Benjeng Laksanakan Baksos untuk Janda Lansia

Lebih lanjut penjelasan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto, kasus itu bermula merupakan kasus penggelapan sesuai dengan Pasal 372 KUHP, terhadap sebuah mobil yang disewa. Dari serangkaian pemindahtanganan mobil yang disewa itu, kemudian berakhir pada kasus penembakan oleh anggota TNI setelah ada upaya pencarian mobil tersebut oleh penyedia sewa mobil.

“Kasus itu bermula dari penyewaan sebuah mobil berjenis Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO yang disewakan oleh warga Pandeglang berinisial AS kepada seorang berinisial IH yang kini berstatus DPO,” ujar Irjen Suyudi.

“Terjadi upaya perampasan dan pengambil alihan dari pihak rental, tapi karena ada situasi tarik-menarik di sana, sehingga terjadi penembakan,” kata Suyudi saat konferensi pers di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Pangkoarmada TNI dan Kapolda Banten saat menggelar Konperensi Pers Senin (6/1/2025)

Baca Juga ;  Demi menjaga Kondusifitas Nataru, KBO Polrestabes Surabaya menghimbau "Pengendara Jangan Pakai Knalpot Brong"

Pengakuan berbeda Anak Bos Mobil Rental akui saat itu ayahnya ditodong Pistol

Anak bos rental mobil korban penembakan, Rizky Agam mengaku sempat ditodongkan pistol oleh pelaku sebelum dirinya melapor ke polisi. Hal itu disampaikan Agam kepada wartawan di Jakarta, pada Senin (6/1/2025).

“Sangat disayangkan sekali tadi pernyataan dari Bapak Kapolda ya, adanya pengurangan kata. Awal mulanya itu, kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu (oleh pelaku) pada saat di Pandeglang. Maka dari itu, ketika kita sudah ditodong pistol maka saya ini keluarga minta tolong ke siapa kalau tidak ke polisi,” ujar Agam kepada wartawan.

Lebih lanjut, Agam mengatakan saat meminta bantuan laporannya justru ditolak Polsek Cinangka. (Joy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *