Manokwari | Sg – Dengan mengusung tema “Bersatu Menjaga Eksistensi Masyarakat Adat”, Musyawarah Ke – I Pemuda Adat Suku Meyah Kabupaten Manokwari, yang mengambil tempat di kampung Masni, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Sabtu, (29/10/2022).
Kegiatan tersebut diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan pembacaan laporan panitia yang dibawakan oleh Yance M.
Ketua Pemuda Adat Wilayah III Doberai, Septi Meidodga S.Ip dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan hari ini merupakan implementasi dari Konprensi Wilayah III Doberai.
“Suku Meyah merupakan suku Sentral dan selalu menjadi teladan, karena Suku Meyah merupakan warisan leluhur untuk menjaga apa yang telah diwariskan,”ujar Septi.
Sementara itu, Kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan M.Si dalam sambutannya mengatakan, bahwa diharapkan musyawarah ini bisa menghasilkan keputusan yang baik.
“Musyawarah ke – I ini sekiranya dapat menghasilkan keputusan yang baik, karena pemuda merupakan harapan masa depan untuk pembangunan, dan sebagai pemimpin harus mencontohkan hal-hal yang positif. untuk itu, manfaatkan wadah ini untuk mendorong pemuda- pemuda yang ada diberbagai bidang, manfaatkan potensi alam yang ada dan haruslah menjadi berkat bagi semua orang, serta menjadi Tuan di negeri sendiri” ujar Drs Dominggus Mandacan M.Si.
Anggota DPD-RI, Senator Yance Samonsabra. SH M.Si dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini sangat penting dan ini adalah momentum kebangkitan bagi Pemuda Meyah.
“Kegiatan musyawarah pemuda Suku Meyah merupakan momentum kebangkitan bagi pemuda – pemuda Meyah. untuk itu, saya mengajak adik – adik pemuda untuk menjaga adat, hutan, sebab pemuda merupakan pilar – pilar pembangunan. untuk itu, jaga kebersamaan, agar tetap utuh, kuat dan selamat bermusyawarah,” kata Yance Samonsabra.
Sebelum membuka Musyawarah Ke – I, Ketua MRP Papua Barat, Maxsi Nelson Ahoren dalam sambutannya antara lain mengatakan, bahwa sebagai pemuda Arfak, haruslah kita menjaga persatuan yang ada.
“Pemuda merupakan garda terdepan, sebagai ujung tombak, jaga persatuan yang ada, jangan terlibat dengan hal-hal yang merugikan.
“Saya berharap kedepannya agar musyawarah berikutnya dilaksanakan diwilayah Arfak yang lain, dan sebagai pemuda Meyah berikanlah pemahaman kepada orang tua, saling menasehati. Oleh karena itu, sebagai pemuda Arfak marilah kita menjaga nama baik,” terang Ketua MRP.
Setelah sambutan oleh Ketua MRP, kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan pembukaan musyawarah yang dilakukan secara bersama-sama oleh Kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan M.Si, Ketua Majelis Rakyat Papua, Maxsi Nelson Ahoren, Senator Yance Samonsabra SH M.Si, Ketua Pemuda Wilayah III Doberai Septi Meidodga S.Ip, Ketua LMA Distrik Masni, Soleman Manseni dan Sius Dowansiba.
Dan diĺanjutkan dengan penyerahan mandat yang diberikan oleh kepala- kepala kampung dan sub suku yang ada diwilayah Meyah kepada Ketua MRP lewat Ketua Pemuda Wilayah III Septi Meidodga S.Ip, dimana mandat tersebut merupakan sebuah dukungan kepada Ketua LMA Distrik Masni, Soleman Manseni untuk keterwakilan di DPR Papua Barat lewat jalur Otsus, berdasarkan rekomendasi No 003/Ekseternal/DAP WIL III/2022.
Turut hadir dalam kegiatan musyawarah ke I antara lain, Kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan M.Si, Ketua MRP Papua Barat, Maxsi N Ahoren, Anggota DPD RI Yance Samonsabra SH M.Si, Ketua Pemuda DAP Wil III Doberai, Ketua LMA Distrik Masni, Soleman Manseni, Sius Dowansiba, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda , Tokoh Perempuan beserta tamu undangan lainnya.(Hendra).