Foto: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat membuka acara Musrenbang RKPD 2026 dan Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025-2030
Gresik, SuaraGlobal.Net – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan pentingnya sinergi dalam membangun Gresik yang lebih maju. Hal itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029. “Pilkada serentak 2024 menjadi amanah bagi kami. Bersama, kita akan menghapus ketimpangan wilayah, mendorong pemerataan pembangunan, dan menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Bupati, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, pembangunan di Gresik harus selaras dengan kebijakan nasional dan provinsi.
Dengan visi Indonesia Maju 2045, strategi pembangunan daerah disusun melalui 8 misi Asta Cita yang menjadi acuan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Begitu juga dengan visi-misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yang menjadi bagian penting dalam perencanaan daerah di Gresik.
Visi Misi Gresik 2025-2030
Bupati Yani menjelaskan, pihaknya telah menetapkan visi besar untuk Gresik selama lima tahun ke depan yang menjadi semangat bersama dalam melaksanakan pembangunan.
Visi : Gresik Maju yang Berkelanjutan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Misi :
• Memperkuat insan unggul yang sehat, cerdas, berkarakter, dan berakhlakul karimah.
• Percepatan pembangunan perekonomian daerah yang merata, berbasis potensi lokal yang berkualitas dan berdaya saing.
• Menyelesaikan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
• Meningkatkan sistem pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat.
• Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan dasar.
• Ekonomi Gresik Tumbuh : Pengangguran dan Kemiskinan turun Gresik mencatat pertumbuhan ekonomi 4,79 persen pada 2024. Dampaknya langsung terasa. Tingkat pengangguran turun dari 8,21 persen pada 2021 menjadi 6,45 persen di tahun 2024. Persentase penduduk miskin juga turun menjadi 10,32 persen.
Selain itu, Pemkab Gresik terus memperkuat program sosial, termasuk pengentasan kemiskinan, bantuan usaha produktif, beasiswa sarjana bagi anak yatim dan disabilitas, PKH inklusif, serta layanan kesehatan gratis.”Gresik juga berbenah dalam pelayanan dasar untuk menakan angka kemiskinan melalui peningkatan akses pelayanan dasar yang juga didorong dengan program prioritas,” jelas Bupati Yani.
Fokus Infrastruktur. Bupati Yani menjelaskan, dalam menciptakan masyarakat Gresik sejahtera diperlukan upaya peningkatan infrastruktur. “Peningkatan infrastruktur jalan, penanggulangan bencana banjir, menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik,” ungkap dia.
Meski begitu, Bupati juga menyoroti soal instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Sejalan dengan itu, langkah strategis diambiul untuk memastikan efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik.
“Kita memahami pentingnya pengelolaan anggaran yang mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” imbuh dia.
Pemkab Gresik akan mengalokasikan hasil efisiensi ini untuk penanganan banjir Kali Lamong dengan pembangunan kolam retensi di Kedamean atau Balongpanggang. Selain itu, sambung dia, pembangunan Jalan Poros Desa (JPD) juga menjadi prioritas.
Banyak jalan yang dibangun di era Bupati Kiai Robbach kini butuh perbaikan kembali.
“Kondisinya sudah layak untuk dibangun kembali. Mudah-mudahan anggaran efisiensi bisa mengcover ini,” ujar Bupati Yani.
Fasilitas kesehatan menjadi juga tidak luput dari fokus perhatian, terutama dalam regulasi 144 macam penyakit dalam BPJS Kesehatan yang harus bisa tertangani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Namun ada persoalan lainnya juga, masih banyak ditemukan Puskesmas yang belum memiliki layanan rawat inap.”Maka, anggaran efisiensi ini kita dorong untuk percepatan pembangunan rawat inap di masing-masing Puskesmas di Gresik,” jelas Bupati Gresik.
Di sektor pendidikan, banyak sekolah SD dan SMP yang rusak. Solusi yang ditempuh adalah penggabungan siswa ke sekolah yang lebih layak dan renovasi bangunan dengan anggaran efisiensi.”Maka kami akan memberikan waktu kepada Dinas Pendidikan untuk merger murid yang kurang, dikumpulkan di sekolahan yang kelasnya cukup,” imbuh dia.
Isu lingkungan juga mendapat perhatian serius Bupati Yani karena sudah ada larangan tegas dari presiden terkait metode Open Dumping dalam pengelolaan sampah.
“Metode open dumping sudah tidak diperbolehkan, kalau ada daerah yang masih melaksanakan open dumping maka akan ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup,” tegasnya. Ia berkomitmen akan meningkatkan kapasitas tempat pengelolaan sampah yang ada baik itu TP3SR di desa, TPST di kecamatan, dan TPA di kabupaten.
“Di TPA kita juga sudah memilah sampah menggunakanm metode RDF, sudah berjalan, tinggal peningkatan kapasitasnya. Mudah-mudahan ini juga terus kita benahi,” ungkap Bupati Yani.
Melalui sinergi tersebut, diungkap akan ada rencana pengembangan transportasi terpadu seperti pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang menghubungkan Gresik, Surabaya, Mojokerto, Surabaya, dan Sidoarjo.
Selain itu, kolaborasi juga berfokus pada normalisasi sungai dan pembangunan kolam retensi dengan pembentukan Forum Sinergitas dan koordinasi untuk penanganan banjir Kali Lamong.
Melalui forum ini, partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah juga diperlukan untuk memberikan saran dan masukan yang positif.
“Kami dorong semua perangkat daerah proaktif mengajukan usulan ke pemerintah pusat dan provinsi, baik melalui APBN maupun APBD,” kata Bupati.(Ges)