Lembaga PAUD di Kota Batu, implementasikan kurikulum merdeka belajar dalam Gebyar Selebrasi, seperti yang dilakukan PAUD Kuncup Harapan.
Batu, Suaraglobal.Net – Gebyar Selebrasi di Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pendidikan imbau kegiatan tersebut sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengatakan usai peresmian SMPN 7 , kegiatan Gebyar Selebrasi PAUD ini dapat memotivasi dan memberikan kesempatan bagi anak usia dini dalam mengekspresikan kemampuannya.
“Melalui Gebyar Selebrasi PAUD, adalah sebuah gagasan kurikulum merdeka belajar, untuk mengantarkan generasi emas yang kreatif, inofatif, cerdas serta berakhlak mulia,” katanya
Kegiatan Gebyar Selebrasi PAUD, ditambahkan Eny, juga bertujuan menumbuhkan kesadaran seluruh pihak akan terhadap pentingnya pendidikan usia dini.
“Pendidikan PAUD adalah fase awal yang penting untuk memperbaiki moral anak. Keberhasilan pendidikan anak pada mendatang sangat ditentukan pendidikannya di usia dini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Kuncup Harapan, Eny Munawaroh S.Pd, dalam Gebyar Selebrasi yang dilakukan sekolahnya pada Kamis 15 Desember 2022 lalu, menampilkan hasil pembelajaran para siswa selama satu semester.
“Gebyar Selebrasi PAUD yang kami angkat, lebih memberi apresiasi hasil karya siswa selama satu semester yang telah dilewati, baik berupa foto, penampilan kreasi anak, bazar makanan dan minuman, juga biji-bijian serta olahan sawi,” katanya.
Sekolah PAUD yang berada di Jalan Imam Bonjol nomor 24, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu ini dalam menyajikan program gebyar selebrasi nampak serius. Terlihat dari konsep apik yang ditampilkan saat perhelatan.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PAUD Kuncup Harapan, Mega Dwi Cahyani, mengaku bangga atas kinerja para guru dan respon positif para wali siswa yang selalu sinergi dalam mengawal proses belajar mengajar.
“Saya bicara ini sambil menahan air mata. Intinya bangga lah. Gurunya disini hanya tiga, tapi luar biasa sekali sabar dan kreatif, juga tulis mendidik anak-anak,” ujarnya dengan nada haru.
Bagaimana tidak, dengan nominal SPP yang cenderung murah, namun menurut Mega, kualitas yang diberikan para pendidik tidak kalah dengan PAUD favorit.
“Para wali murid disini juga kompak. Kami paham bagaimana beratnya mendidik anak usia dini, yang mungkin kami belum tentu sanggup. Tapi beliau semua profesional, total dalam mengajar,” imbuh dia.
Sekadar informasi, PAUD Kuncup Harapan berdiri dalam naungan Yayasan Bina Cendekia, yang menghidupi keberlangsungan sekolah secara mandiri dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) saja.
Selain Eni Munawaroh S PD, dua pendidik lain adalah Maftuha S PdI dan Rinawati S Pd, yang setiap hari memberikan edukasi kepada siswa PAUD Kuncup Harapan. (Ad)