*Sampang* ,suara global.net – Pasar Tradisional Omben tidak terjaga ketertiban nya bikin sesak napas.
Kamis 01-06-2023 pasar Omben ini masuk wilayah Sampang bagian timur yang sangat ramai untuk jual beli barang terutama pada hari Senin dan Kamis untuk puncak ramainya yang ada di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur ini merupakan salah satu pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok Selain itu penjual dan pembeli banyak berdatangan dari berbagai daerah, Proppo Pamekasan karang Penang Sampang dan dan dari daerah lainnya, karena di pasar ini juga menyediakan banyak barang barang berbagai alat kebutuhan rumah tangga.
Namun, keberadaan Pasar Tradisional kecamatan Omben kabupaten Sampang ini,
sering terjadi kemacetan didepan pasar sehingga banyak pengguna jalan yang mengeluh terutama pengendara roda empat dan roda dua.
Sementara itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sampang Madura Jawa Timur ini terkesan cuek dengan permasalahan Pasar Tradisional Omben kabupaten Sampang.
Hal tersebut terbukti, saat Plt Disperindag Sampang Barrul, sangat sulit dihubungi seolah-olah menghindar saat dikonfirmasi tentang permasalahan kemacetan di depan area Pasar Tradisional Omben Sampang Madura Jawa Timur,yang sebenarnya masih ada kaitan dengan para pedagang yang berjualan di bahu jalan.
Sementara itu, Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Khotibul Umam dengan tegas mengatakan bahwa hampir semua Pasar Tradisional di Kabupaten Sampang mengalami kemacetan.
Ia juga menuturkan kemacetan tersebut karena kurangnya kesadaran para pedagang yang berjualan di bahu jalan tidak bisa ditertibkan.
“Khusus untuk Pasar Tradisional Omben kabupaten Sampang Madura Jawa Timur ini sering dan berkali-kali kami turun ke bawah di kala ada petugas yang mau menertibkan pasar baru para pedagang semua mau ditertibkan di waktu tidak ada petugas nya para pedagang balik jualan lagi di bahu jalan. nah….! di situlah kurangnya kesadaran bagi para pedagang,” katanya dengan tegas.
Selain itu Umam juga menyarankan agar Pasar Tradisional Omben dibangun bertingkat guna untuk memberikan tempat bagi para pedagang yang berjualan di bahu jalan.
“Solusi saya, biar tidak mengalami kendalanya dan kemacetan panjang di Pasar Tradisional Omben itu, pasar nya harus dilebarkan/di tingkat barulah nanti ada khusus untuk tempat parkir nya,” jelas Umam saat dikonfirmasi melalui telfon seluler.
Terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Omben Makmun sangat geram saat melintas didepan area pasar tradisional setempat, karena dirinya terjebak kemacetan panjang hampir 1 jam dan acara pertemuan sama orang batal.
Oleh sebab itu, Ia meminta kepada pihak pemerintah kabupaten (pemkab) Sampang Madura Jawa Timur dan pihak terkait, agar segera menyelesaikan permasalahan dampak dari kemacetan panjang tersebut, supaya masyarakat bisa merasakan kenyamanan dan kelancaran disaat melintas di sepanjang Jalan Raya Omben ini.
“Dimohon agar permasalahan kemacetan tersebut untuk segera ditindaklanjuti dan harus mendapatkan penanganan serius dari pihak terkait, guna untuk kepentingan bersama, khususnya bagi para pengendara yang sedang melintas di area Pasar Tradisional Omben,” harap Makmum.
Dilain pihak, Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L KPK) Mawil Sampang, H. Suja’i sangat geram karena pihak Disperindag tidak ada upaya mencari solusi dan hanya sebatas kiasan saja akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP.
“Disperindag saya nilai cuma makan gaji buta atau hanya duduk di kursi ruangan ber Ac dengan alasan tidak ada anggaran segala macam. Apalagi saat di konfirmasi oleh rekan-rekan media tidak merespon seperti tidak punya etika,” katanya dengan nada geram.
“Kepala Disperindag yang di jabat PLT Barrul di hubungi melalui telpon seluler cuma bilang nunggu Mas masih kesulitan dengan solusi dan anggaran langsung di matikan, Saya nilai tidak sopan tidak punya etika sopan santun tidak layak seorang pejabat bersikap begitu,” sambung Suja’i.
Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa percuma ada sosialisasi dan duduk bersama mencari solusi yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang Madura Jawa Timur.
“Percuma sosialisasi itu dihadiri Sekda (H. Yuliadi Setyawan, red) tidak ada hasilnya, cuma buang-buang anggaran dan waktu tidak ada tindak lanjutnya. Cuma melayangkan surat ke semua ke PLK Surat Peringatan (SP) 1 sampai 3, sesudah itu akan dieksekusi tutur kabit pasa, tapi sampai saat sekarang tidak ada tindakan apa-apa,” pungkasnya (team global)