Suara Global.Net-Kabupaten Sampang. Beberapa warga masyarakat kabupaten sampang yang tergabung di dalam Sahabat Prabowo Indonesia (SPI) juga bersama warga Madura Asli (MADAS) mendatangi rumah sakit Mohammad Zayn,pada hari Senin tanggal 23 Desember 2024.
Kedatangan masyarakat yang tergabung di dalam SPI dan MADAS tersebut tidak lain hanya untuk meminta penjelasan terhadap meninggalkannya warga masyarakat desa bepelle kecamatan robetal kabupaten Sampang yang berinisial (S) umur 50 tahun meninggal pada tanggal 18 desember 2024.
Awalnya Pasien bersama keluarganya di bawa ke puskesmas kecamatan Robetal kabupaten Sampang untuk di periksakan penyakitnya dan oleh pihak puskesmas Robetal di rujuk ke Rumah sakit Mohammad Zayn,di Sampang biar pelayanan serta penanganannya agar lebih maksimal.
Sesampainya di rumah sakit Mohammad Zayn Langsung di bawa ke IGD dan ditangani oleh dokter Bahtiar dan keluarga pasien ‘S’ ini sangat mengharapkan untuk di rawat inap oleh pihak rumah sakit Mohammad Zayn,akan tetapi dokter Bahtiar di duga tidak memeriksa secara maksimal untuk kesehatannya ‘S’ tersebut dan di perbolehkan pulang oleh dokter Bahtiar alasannya kondisi pasien ‘S’ ini masih sehat, saat perjalanan menuju kerumahnya ke desa bepelle kecamatan robetal pasien ‘S’ kondisi badannya semakin memburuk dan pasien ‘S’ ini meninggal dunia ucapnya.
Oleh sebab itu ketua SPI, A.muis dan MADAS kabupaten Sampang mendatangi rumah sakit Mohammad Zayn atas bentuk rasa kekecewaan terhadap pelayanan dan penanganan oleh pihak rumah sakit Mohammad Zayn karena akhir-akhir ini ada yang sampai meninggal dunia padahal pada pemerintahan yang sebelumnya pelayanan serta penanganan lumayan bagus dan terjamin, untuk rujukan rumah sakit yang ada di kabupaten Sampang ini tutur dengan nada kecewa.
Kedatangan SPI dan MADAS di sambut langsung oleh Kabid Dr Chotim,H.mohammad Amin, Salman Alfarisi dan pegawai RSMZ yang lainnya,
dokter pelayanan RSMZ kabupaten Sampang Chotim saat mendengarkan kronologi atas apa yang menimpa pasien ‘S’ hingga meninggal dunia dr Chotim akan melakukan komunikasi dan sekaligus mengaudit atas kejadian hal tersebut.
“Nanti pihak rumah sakit akan mengaudit dulu letak kesalahannya ada dimana karena di situ ada prosedurnya atau step by step untuk mengetahui secara pasti rincian atas kronologi kejadian tersebut tuturnya.
Elemen masyarakat yang tergabung dalam SPI dan MADAS sangat berharap kelak di kemudian hari tidak terjadi atau terulang kembali seperti kejadian yang menimpa korban ‘S’ ini ,dan A.muis berharap rumah sakit Mohammad Zayn untuk pelayanannya serta penganan terhadap pasien lebih profesional seperti pemerintahan sebelumnya sehingga Citra rumah sakit sakit Mohammad Zayn ini terjaga kembali kepercayaan di masyarakat khususnya di kabupaten sampang.
(Moh/As)