Batu, Suaraglobal.net – Pro dan kontra Sejak di berlakukan sistem gate parkir berbayar di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, hal itu memantik gejolak di kalangan jukir. Kebijakan tersebut mendapat penolakan dari para jukir yang tergabung dalam Paguyuban Parkir Pasar Batu lantaran mengancam nasib mereka.
Atas dasar itu, Paguyuban Parkir Pasar Batu mendatangi UPT Pasar Induk Among Tani (Jum’at, 2/2). Mereka menyampaikan keberatan jika sistem gate parkir diberlakukan karena pendapatannya lenyap.
Mewakili Paguyuban Parkir Pasar Batu, Heri Maskur meminta agar Pemkot Batu memiliki kepekaan dalam menerapkan kebijakan. Terlebih para jukir itu sudah mengais rezeki sejak pasar belum direvitalisasi. Apalagi keberadaan mereka sudah ada sejak pasar belum direnovasi.
“Makanya kami tekankan agar Pemkot Batu mengedepankan kearifan lokal dalam membuat kebijakan. Mohon ada kepekaan karena mereka juga merupakan warga Kota Batu,” tutur Heri.
Ia mengatakan, Paguyuban Jukir Pasar Batu terdiri dari 11 koordinator dengan total anggota 80 jukir. Para jukir yang tergabung dalam paguyuban itu juga sudah didata oleh pihak UPT Pasar Induk Among Tani.
Namun pemberlakuan gate parkir itu, lanjut Heri mematikan mata pencaharian jukir. Sehingga pihaknya meminta Pj Wali Kota Batu agar segera memastikan nasib para jukir yang bekerja untuk menafkahi keluarganya.