JPM berikan pembekalan terhadap Siswa-siswi SMA SPI Kota Batu tentang P5 pada sesuai Kurikulum Merdeka.
Batu, Suaraglobal.Online – Sebagai mitra dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Jejaring Panca Mandala dipercaya SMA SPI Kota Batu untuk membekali siswanya tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Senin ( 17/10/2022 ) kemarin.
Dalam hal ini, P5 adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila.
Metode tersebut, mendorong peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, maka satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif.
Risna Amalia Ulfa, Kepala Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia, menjelaskan jika kolaborasi akan menjadi kunci sukses atau tidaknya sebuah projek.
“Dalam pelaksanaan projek, guru-guru harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen,” terangnya. Selasa (18/10/2022).
Risna menambahkan, P5 akan dijalankan terpisah dari mata pelajaran, namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan pembelajaran di satuan pendidikan.
Lebih lanjut, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di satuan pendidikan masing-masing yang terintegrasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“P5 dan program PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3),” imbuhnya.
Sementara itu, pemateri dari Jejaring Panca Mandala (JPM), Samsul Huda, menjelaskan jika target utama JPM Kota Batu adalah penguatan Profil pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran.
“Oleh karena itu, P5 ini tidak berkaitan langsung dengan konten atau capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari,” kata dia.
Samsul memaparkan, dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada pencapaian dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan projek ini.
“Tema-tema dalam P5 ini mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler,” ungkapnya.
Bahkan, masih kata Huda, JPM akan memberikan pengetahuan awal yang mendorong pelajar lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, lanjut Huda, tidak berarti pendekatan berbasis projek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis masalah, dan pendekatan lain yang sesuai digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di Profil Pelajar Pancasila.
“Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila bila satuan pendidikan dapat menyesuaikan pengelolaan waktu dan kolaborasi antar guru,” tandas dia. (Salim)